Minggu, 30 Maret 2014

aku patahkan kaki ku

Tahun ajaran baru 1999-2000 telah dibuka, waktu itu ibu hendak mendaptarkan saya ke SD ,pagi pagi kami pergi ke sekolah,ibu langsung pergi ke ruang guru ,saya merasa takut untuk sekolah,mungkin karena usia saya belum cukup jua,yaitu 5 thn,saya lalu lari dari sekolah dan pulang ke rumah kemudian bersembunyi di bawah kasur ,ibu pulang lalu menghampiri saya ,saya hanya menangis dan berkata "mama saya gak mau sekolah".
sebulan kemudian saya mendapat kabar bahwa kami akan berwisata ke kebun binatang , saya sangat gembira dengan kabar tersebut dan taksabar untuk segera pergi ke kebun binatang,sehari sebelum berangkat petaka itu pun terjadi ,siang itu seperti biasa saya bermain sendirian di teras ,saya lalu naik ke gerobak tempat pembuangan sampah,saya duduk di tepi ,tiba-tiba saya terjatuh dan gerobak itu pun menimpa kaki kiri saya ,saya hanya bisa terdiam,kemudian rasa sakit yang sangat menyakitkan membuat saya berteriak dan menangis sejadinya,tetangga sekitarpun langsung menolong dan membawa saya ke rumah,kepanikan pun tak ter elakan lagi,pada saat saya tak dapat menggerakan kaki saya ini,saya kemudian tertidur di kamar,saya terbangun oleh suara anak kecil yang ternyata mereka menengok saya ,ibu pun menyuguhkan kue-kue yang sebelumnya dipersiapkan untuk bekal ke kebun binatang,alangkah menyesalnya saya karena kejadian ini ,kami sekeluarga batal untuk berwisata ke kebun binatang.
hari-hari saya pun berubah 180 derajat ,sayapun harus kehilangan waktu untuk bermain dan berekplorasi seperti anak lainya ,saya hanya bisa digendong seperti bayi oleh ibu dan bapak,pernah saat acara hajatan uwak ,saya didudukan di atas kurungan ayam ,sambil memegang sate,saya makan di atas kurungan ayam tersebut ,tiba-tiba kurungan itu pun terguling ,saya pun jatuh ke tanah dan menangis memanggil ayah saya,saya di bawa ke ruang tamu,ditemani sepupu saya ,uwak saya mengiming-imingi kami dengan uang,''ayo siapa yang cepat dapat uang ini''kata uwak saya ,tentu saja sepupu saya yang dapat uang tersebut,jangankan untuk berjalan,merangkak pun saya tak bisa.
lapangan desa kami kedatangan rombongan pasar malam yang akan menggelar aneka permainan selama dua minggu ,semua anak-anak berduyun-duyun pergi ke pasar malam ,tak terkecuali kakak saya yang setiap hari minta uang untuk pergi ke pasar malam,saya hanya bisa menahan keinginan saya untuk bisa pergi dan menikmati wahana yang ada di pasar malam,dua hari sebelum pasar malam tutup,ibu mengajak saya untuk pergi ke pasar malam ,alangkah bahagianya saya mendengar kabar tersebut ,saya pergi dengan digendong oleh ibu,disana saya melihat begitu banyak orang ,dari mulai pengunjung,pedagang,anak-anak,orang dewasa,berbagai wahana permainan,dan masih banyak lagi,saya pun mencoba wahana komedi putar ,saya naik di atas kuda-kudaan kayu ,wahana pun berjalan,ditengah-tengah ada anak kecil yang mengoyang-goyangkan kuda yang saya naiki,saya ketakutan dan berpegangan erat pada leher kuda,komedi putar pun berhenti ,saya lega karena tidak jatuh dari kuda-kudaan tadi,ibu memangku saya dan menanyakan apakah saya masih mau bermain,saya hanya meminta untuk segera pulang ,sebelum pulang saya membeli mainan gelang yang bisa menyala ala panji manusia milenium(waktu itu sinetronya lagi nge hits loh)dan sisir lipat untuk kakak saya ,saya pulang dengan perasaan bahagia meskipun tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya.
tak terasa sudah tiga bulan berselang sejak kejadian tersebut ,kaki ini pun tak kunjung menampakan akan kembali normal seperti sedia kala ,ada tetangga yang menyarankan untuk di bawa ke rumah sakit untuk melakukan foto rongsen ,karena keterbatasan biaya,kami pun urung untuk menjalaninya,ada ada saja cara orang tua saya untuk memotivasi saya untuk dapat berjalan lagi ,mereka mengatakan bahwa kalau saya tidak bisa berjalan lagi maka kaki kiri saya akan di amputasi,saya takut sekali jika harus di amputasi ,kabar gembira sekaligus pemberi harapan itu pun tiba,seorang tetangga saya menyarankan untuk mencoba pengobatan alternatif ahli patah tulang yang tidak lain adalah ibu beliau sendiri ,saya dengan ibu serta tetangga dan anaknya pergi ke tempat ahli patah tulang tersebut,karena beliau tidak ada ,saya pun menjalani pengobatan dengan di urut oleh anaknya atau kakak dari tetangga saya,saya diminta untuk melepaskan seluruh pakaian saya,karena tidak pakai celana dalam ,saya pun telanjang bulat(hush...ini bukan adegan porno atau pun pelecehan seksual ,ini hanya prosedur pengobatan yang harus dijalani ,thinking positive),saya di urut dari punggung sampai ke bagian kaki saya yang luka selama dua jam lamanya ,setelah pengobatan selesai kami diminta untuk datang kembali dua minggu kemudian ,hasil dari pengobatan pertama lumayan melegakan ,saya sudah dapat berdiri dengan kedua kaki saya ini,dua minggu kemudian kami kembali ke tempat pengobatan tersebut,kali ini sang pemilik ada,saya sudah siap dengan memakai celana dalam jika harus membuka pakaian lagi,ternyata dia tidak menyuruh membuka pakaian (hah!!!!)cukup mengankat celana ke atas karena titik pengurutan bertumpu pada kaki saya yang sakit ,saya pun di urut dengan tangan terampilnya ,pijatannya lebih sakit dibandingkan dengan anaknya waktu itu,saya pun sampai menangis di buatnya,selesai pengobatan sang pemijat menyarankan apabila kaki saya masih sakit untuk kembali berobat, malam hari nya sebuah keajaiban terjadi ,saya dapat menggerakan kaki ini,walaupun masih tertatih saya setidaknya sudah dapat berjalan dengan normal lagi,tetapi karena kaki saya masih sakit untuk berlari ,kami kembali ke tempat pengobatan untuk melakukan pengobatan ke tiga kalinya ,seperti biasa saya di urut dari paha sampai kaki ,kali ini tidak terasa begitu sakit ,setelah selesai ,kami pun pulang dan pamit kepada nenek(sang ahli tulang),teman saya(anak tetangga) berlarian dan segera naik ke delman ,saya hanya dapat ber jalan kecil sambil di pegang oleh ibu,sebelum pulang kami mampir ke pasar ,disana saya ingin sekali dengan mainan jimot,tetapi ibu tidak punya uang ,saya pun gigit jari(hiks-hiks :-( ).dirumah saya menunjukan kemajuan dalam berjalan dan berlari lagi (yeah), ucapan syukur alhamdulillah saya panjatkan atas kesembuhan yang saya dapatkan ,tak lupa ucapan terima kasih kepada nenek yang diberikan jalan oleh Allah SWT untuk mengembalikan fungsi kaki saya ini,semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT (beliau telah berpulang beberapa tahun yang lalu)saya pun dapat beraktifitas lagi sampai sekarang.....

NOTE: Pembaca yang terhormat ,di sini saya memohon untuk mencantumkan kritik dan saran atas tulisan pengalaman saya ini,saya pun menyadari banyaknya kekurangan pada postingan saya ini,terima kasih atas perhatiannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar